Pekanbaru, - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau Mardianto Manan, kembali menyorot kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, soal permasalahan barang bukti berupa alat berat yang hilang beberapa waktu lalu.
Menurutnya tindakan-tindakan yang dilakukan DLHK Riau masih bias dan terkesan berbelit, karena belum ada upaya pemanggilan pemilik alat berat, bahkan pengusutan terhadap penyewa alat berat belum juga tampak hasil kerjanya. Hal itu makin membuat tanda tanya besar bagi masyarakat di Kuantan Singing (Kuansing).''Belum ada nampak hasil kerjanya. Padahal semua sudah terang benderang. Siapa berbuat apa, alat bukti lengkap bahkan sempat pula BB dilarikan dan sudah diberitahu media pula. Dimana BB yang raib disembunyikan dan orangnya jelas semuanya bahkan kontrak sewa alat berat dan video lain lengkap semuanya, '' ujar Mardianto.
Politisi asal Kuansing ini mendesak agar DLHK Riau untuk segera menegakkan sanksi terhadap semua yang terlibat baik penjarah hutan yang menyewa alat berat serta kaki tangannya. Ia juga meminta agar DLHK melalui tim penegakan hukumnya (Gakkum) untuk memainkan pasal demi pasal yang ada untuk menjerat para pelaku tersebut.
''Ayo buktikan ke rakyat Kuansing dan Riau bahwa DLHK memang tegas dalam permasalahan ini, '' desak pria yang juga akademisi ini lagi.Mardianto juga menyindir Kepala DLHK Riau Maamun Murod, agar jangan emosi jika ditanya tentang permasalahan BB serta tindak lanjut terhadap pelaku pembabat hutan Bukit Bertabuh ini. Ia juga meminta, agar Maamun Murod tidak sok bersih dan idealis apalagi sampai menasehati seorang dewan yang punya tugas untuk mengawasi kinerja DLHK.
''Kita minta Kadis DLHK jangan suka emosi apalagi sok bersih pakai menasehati kita pula sebagai dewan. Beberapa waktu lalu saya hubungi dia untuk mempertanyakan masalah BB dan Pelaku pembabat hutan itu, eh malah kita yang nasehati sama dia. Padahal tugas kita memang untuk mengawasi dia selaku kepala DLHK. Muak pula kita melihat jawaban Kadis seperti itu, '' kesal Mardianto tanpa menjelaskan apa yang disampaikan Kadis DLHK Maamun Murod kepada dirinya.
Tak hanya itu Mardianto juga memberikan dukungan moril terhadap tim Masyarakat Mitra Polisi Hutan (MMP) Dubalang LAMR Kuansing. Ia meminta kepada seluruh anggota MMP untuk terus melanjutkan perjuangan dalam menjaga hutan di Kuansing dari rongrongan mafia hutan yang tidak bertanggungjawab. Juga kepada LAMR Kuansing Mardianto berpesan agar selalu mendukung setiap pergerakan semua anggota MMP dalam menjaga kelestarian hutan yang tersisa di Kuansing.
''Jangan mundur walaupun difitnah seakan akan MMP pula yang anarkis dan bersalah, janganlah balikan fakta kebenaran, mafia memang selalu begitu suka membolak balikkan fakta dan logika. Kepada LAMR kita minta agar terus mendukung segala pergerakan MMP ini, '' pungkas Mardianto.
Sementara itu, Kepala DLHK Riau Maamun Murod melalui Kepala Bidang (Kabid) Penaatan dan Penataan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Muhammad Fuad ketika dikonfirmasi Pekanbaru MX via Whatsapp tak banyak berkomentar dan hanya menyebut pihak DLHL lagi sedang bekerja.''Tim masih bekerja, '' tutup, Fuad.(Mulyadi).